Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

SENANDUNG RINDU

Aku yang merindu,  merenda-renda kembali sisa-sisa rintihan sunyi Pada sang waktu aku kalah telak, hingga aku jatuh tergeletak Tak peduli tulang tubuhku hancur dan retak,  aku pasti akan meraihmu kelak Saat rindu bukan lagi sebuah bualan,  jarak dan waktu hanyalah sebatas satuan Mencaci dan mencemooh diri Mengerang dalam temaram malam Saat rindu semakin memuncak Sebuah sapaan bagai wahyu dari jibril, mencerahkan dan memberi petunjuk bagi jiwa-jiwa yg tersesat Aku kembali ke pelukan lazuardi Saat horizon pagi semakin nyata di depan mata... Fajar menyingkap segaris jingga,  membuka kembali jendela-jendela rahasia Saat sang raja kembali berkuasa,  desah nafasmu semakin terasa nyata Membasuh keringnya telaga hati yg telah lama terjajah sepi Entah nyata atau tidak, aku rindu merindukanmu... (13092012)

LEMBAYUNG SENJA KOTA BENGAWAN

Sajak tanpa judul... Membuka mimpi tanpa ambisi, Berkelana ke gunung gersang, membakar roman sebatas khayalan... Bayangan masa lalu kembali terajut di asa.... Tak ada senja yang tak indah, lembayung senja di kota bengawan.  Masih jelas terbayang saat senyummu mengiringi jalan... Seindah itulah rasa ini sekarang. Senja yang terlewat, meninggalkan harap tanpa jawab... Menuju kota penuh mimpi Mati sendiri tiada arti... Bungaku mekar tanpa mewangi, merajut cinta tanpa bahasa Bagaimana caranya akan kusambut mekarnya bunga ini? Bila tak ada dirimu yang layak menerima Mengharu biru... Mengerang dalam bisu Tanpa pelita menerangi jiwa... Bagai kuda tak berpelana Menanti senja membuka luka... Menunggu pagi menjemput mimpi Senja tadi masih kukenang... Ketika senja memerah, menyiratkan cerita yang tiada tersisa Hanya sesal yang datang tertawa (12092012)