Langsung ke konten utama

Tentang Kehilangan

Dua hari yang lalu tepatnya hari sabtu ada satu kejadian yang membuat saya kehilangan sesuatu. Burung saya hilang. Bukan burung saya yang paling bagus sih, tapi yang hilang adalah burung jalak suren milik saya satu-satunya. Burung yang tiap hari saya rawat, saya elus-elus, saya mandiin, dan saya kasih makan; akhirnya hilang diambil maling. Kesel banget rasanya, bukan masalah harganya yang senilai 600 ribu, tapi kesel karena kehilangan sesuatu yang sudah saya rawat selama ini lalu hilang begitu saja. Ya kalo malingnya orangnya openan sih nggak apa-apa. Burung saya itu mungkin akan lebih terawat dan bahagia. Tapi kalo orangnya cuek dan nggak perhatian itu yang saya takutkan, saya takut masa depan burung saya dihabiskan dengan meratapi nasibnya. Sedih.

Sehari setelahnya ada satu kejadian yang membuat saya kehilangan lagi. Kali ini saya mendapat kabar bahwa bibi saya meninggal dunia. Adik perempuan ibu saya satu-satunya yang selama ini tinggal di Serang itu meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit.

Semalam saya berangkat takziah ke Serang sendirian, hujan deras mengiringi keberangkatan saya kesana. Jalan tol yang sepi saja cuma bisa saya terjang dengan kecepatan minimum karena jarak pandang yang terbatas. Dalam perjalanan itu kepala saya tak henti-hentinya berpikir, kenapa saya justru lebih merasa kehilangan sewaktu burung saya hilang ketimbang sewaktu dengar berita bibi saya meninggal? Apa saya lebih sayang kepada burung daripada saudara saya sendiri?

Lalu pikiran saya melayang ke masalah-masalah lain. Masalah Palestina, perkara LGBT, dan masalah-masalah lain yang nggak pernah saya pedulikan. Mungkin saja saya nggak pernah peduli pada masalah itu karena masalah itu tidak dekat dengan saya. Sama seperti kasus burung dan bibi saya itu, bibi saya ini memang bisa dikatakan hampir tidak pernah pulang, kemarin pulang terakhir saja sewaktu mbah kakung saya meninggal. Sedangkan burung saya itu setiap hari saya merawatnya, setiap hari saya dengar kicauannya. Wong edan, mosok menungso dibandingke karo manuk. Tapi memang begitulah adanya.

Dari situ saya belajar tentang makna kehilangan dan makna kepedulian, selama ini saya menganggap orang-orang yang sok peduli dengan masalah Palestina itu lebay, sekarang saya sadar mungkin saja mereka peduli karena mereka merasa dekat dengan masalah itu, nah perasaan dekat itulah yang belum saya miliki. Apa karena iman saya belum kuat? Bisa jadi.
Dari kejadian ini saya juga belajar bahwa semua yang kita miliki saat ini pada akhirnya nanti pasti akan pergi meninggalkan kita. Entah diambil orang, entah rusak, entah mati, atau bisa juga kita sendiri yang pergi meninggalkan mereka. Entah kapan tapi pasti akan terjadi. Dan satu lagi yang saya renungkan, kalo saya meninggal nanti, apakah ada orang yang merasa kehilangan atau tidak?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BULLY-ABLE PERSON, NGGAK ADA LO NGGAK RAME

Siapa di antara kalian yang punya genk? atau mungkin teman-teman nongkrong gitu? sudah pasti semua orang punya teman sepenongkrongan (halah). Sudah menjadi kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Kita nggak bisa hidup sendirian, itulah sebabnya kita butuh orang lain yang bernama teman. Dalam sebuah geng, sudah tentu ada yang dituakan (biasanya yang rambutnya udah ubanan terus dipanggil simbah), dan juga pasti ada seseorang yang kebagian peran sebagai bahan bulan-bulanan atau bully-able person. Ada banyak sekali nama-nama panggilan untuk si bully-able person ini. Berikut ini gue kasih beberapa nama yang menurut gue paling laris di pasar global, cekidot! 1. SI BLACK Nama ini adalah nama yang paling ngetrend di dunia nongkrong-menongkrong. Yang dipanggil kayak gini biasanya orangnya berkulit hitam (yaiyalah), jelek, dan biasanya sih masih jomblo. Bukan bermaksud rasis sih, tapi emang kayak gitu kenyataannya. hehehe... 2. SI GENDUT Nama ini adalah nama yang masuk jajaran 7 na...

Jenis-Jenis PHP

Salam olahraga (,")9 Hai, ketemu lagi dengan seorang pengamat dunia maya yang selalu memberi ulasan menarik bagi kalian semua, tidak lain dan tidak bukan orang itu adalah gue sendiri. hahaha.. Kali ini gue mau membahas lagi tentang PHP, kalo beberapa waktu lalu gue membahas tentang arti PHP, sekarang gue mau jelasin tentang jenis-jenis PHP. Memang sangat dahsyat PHP ini, dalam waktu yang relatif singkat dia sudah bisa berkembang biak menjadi beberapa jenis yang berbeda satu sama lainnya. Apa aja sih jenis-jenis PHP itu, berikut gue jelasin beberapa jenis PHP yang berhasil gue tangkap dan pelajari di dunia maya; cekidot. 1. Friendzone Lo semua pasti sudah nggak asing lagi sama istilah yang satu ini. Friendzone atau zona teman adalah hubungan dua orang yang (harusnya) berbeda jenis kelamin yang sudah sangat dekat, tapi saat salah satu pihak menyatakan pengen maju ke jenjang yang lebih serius lagi ternyata satu pihak yang lain cuma menganggap hubungan mereka sebatas pertemanan...

Bengawan Sore

Langit kota Solo siang itu terlihat cerah, terlihat sekumpulan awan putih berarakan membentuk pola perdu ilalang semu. Angin bertiup lembut dengan syahdu, melagukan syair rindu dari hati yang tak kunjung bertemu. "kamu ada acara nggak Shin?", tanyaku kepada Shinta di ujung saluran telepon. "nggak ada mas, emang arep ngopo?", jawab Shinta agak malas. "jalan-jalan yuk, suntuk nih..." "kemana?", tanya Shinta agak bersemangat. "sak karepmu lah, bentar lagi tak jemput ya.." "oke.. tapi aku males mandi. hehehe..", sahut Shinta. "halah.. nggak usah mandi kowe udah cantiknya naudzubillah nduk.." "haiyaah.. gombalanmu ora mempan mas buatku, cih!", jawab Shinta sambil terbahak. Setengah jam kemudian aku sudah sampai di rumah Shinta di Sukoharjo. Jarak Wonogiri - Sukoharjo memang tak terlalu jauh, motor bebekku bisa sedikit menyombongkan diri bisa melahapnya dalam waktu 15 menit. "...