Langsung ke konten utama

SYETAN DAN ULAMA, KEBODOHAN DI DALAM KEPANDAIAN

     Suatu hari seorang ulama ternama sedang dalam perjalanan menuju sebuah desa untuk mensyiarkan agama. Desa itu terletak jauh di pelosok, untuk mencapainya ulama itu harus berjalan kaki menerobos hutan dan melintasi sungai. Ulama itu melakukan ini semata-mata untuk menyebarkan ajaran agama yang sangat mulia.
     Hari sudah beranjak siang, matahari sudah berada di singgasana tertingginya. Tibalah ulama itu di pinggir sungai. Ulama itu bermaksud untuk beristirahat dahulu sekaligus bersembahyang dulu di pinggir sungai itu. Selepas sembahyang ulama itu memejamkan matanya, tanpa sadar akhirnya dia tertidur karena lelah.
     Akhirnya ulama itu terbangun, mungkin dia tertidur selama satu jam di pinggir sungai itu. "Baiklah, akan kulanjutkan lagi perjalanan ini.tinggal menyeberangi sungai ini dan sampailah aku di desa itu", kata ulama itu dalam hati. Tiba-tiba saat akan menyeberangi sungai dia melihat di pinggir sungai sesosok tubuh tua dan buruk rupa yang berlumuran darah. Ulama itu kaget, sejenak kemudian muncul rasa ibanya kepada orang itu.
     Ulama itu lantas bertanya pada orang itu, "Siapa kau, dan gerangan apa yg terjadi padamu hingga kau menatap maut ditempat ini?"
Orang itu menjawab, "Tolonglah aku teman..aku tlah sekarat karenamu...jgn kau tinggalkan aku hingga maut kan tertawa melihatku,kita adalah saudara!!". Suara orang itu tersendat-sendat seakan-akan menahan sakit yang teramat sangat.
"Saudara?? aku tak punya saudara sepertimu!!". jawab ulama itu.
Orang itu berkata, "Tak sadarkah kau wahai temanku? kau ada di dunia ini karena keberadaanku. aku adalah inti dari segala ajaranmu, aku adalah musuh sekaligus temanmu, aku adalah syetan!!"
     Ulama itu kaget dan mundur beberapa langkah. "Sungguh Maha Besar Tuhan, karena Dia tlah membuatmu seperti ini. Aku tak sudi menolongmu karena kau adalah musuh terbesarku"
Syetan berkata, "Tak sadarkah kau wahai pak tua dengan kata-katamu itu? jika aku mati kau juga akan mati!! Untuk apa kau ada jika aku tlah tiada?? Orang-orang tidak akan membutuhkanmu lagi jika aku menyambut maut saat ini. Kau ada karena kehidupanku di dadamu, kau ada karena kebencian orang-orang itu kepadaku. Sadarlah temanku, kau harus menolongku untuk kelangsungan hidupmu!!". Syetan lalu tersenyum, dia tahu dia sudah berhasil memperdaya ulama itu.
     Mendengar kata-kata syetan ulama itu tergetar hatinya, dia gemetar seakan bimbang akan 2  pilihan. Lalu dia mendekat pada syetan itu. Ulama itu sudah diperdaya oleh syetan.
     "Maafkan aku temanku, aku tadi telah dibutakan oleh kebencian. kini aku sadar bahwa kau adalah kunci keseimbangan dunia. Kau harus hidup untuk kelangsungan dunia ini. marilah kawanku, kuobati lukamu di pondokku" kata ulama itu kepada syetan.
     Kemudian ulama itu membopong tubuh syetan yg berlumuran darah kembali ke pondoknya. Dia tidak sadar bahwa dia telah melakukan suatu kesalahan, dia tak sadar bahwa dibalik semua kepandaiannya terdapat kebodohan yg besar.Dia tak sadar bahwa walaupun dia seorang ulama besar dia tetaplah seorang manusia yang tak luput dari kesalahan.




( diponk ) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BULLY-ABLE PERSON, NGGAK ADA LO NGGAK RAME

Siapa di antara kalian yang punya genk? atau mungkin teman-teman nongkrong gitu? sudah pasti semua orang punya teman sepenongkrongan (halah). Sudah menjadi kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Kita nggak bisa hidup sendirian, itulah sebabnya kita butuh orang lain yang bernama teman. Dalam sebuah geng, sudah tentu ada yang dituakan (biasanya yang rambutnya udah ubanan terus dipanggil simbah), dan juga pasti ada seseorang yang kebagian peran sebagai bahan bulan-bulanan atau bully-able person. Ada banyak sekali nama-nama panggilan untuk si bully-able person ini. Berikut ini gue kasih beberapa nama yang menurut gue paling laris di pasar global, cekidot! 1. SI BLACK Nama ini adalah nama yang paling ngetrend di dunia nongkrong-menongkrong. Yang dipanggil kayak gini biasanya orangnya berkulit hitam (yaiyalah), jelek, dan biasanya sih masih jomblo. Bukan bermaksud rasis sih, tapi emang kayak gitu kenyataannya. hehehe... 2. SI GENDUT Nama ini adalah nama yang masuk jajaran 7 na...

Jenis-Jenis PHP

Salam olahraga (,")9 Hai, ketemu lagi dengan seorang pengamat dunia maya yang selalu memberi ulasan menarik bagi kalian semua, tidak lain dan tidak bukan orang itu adalah gue sendiri. hahaha.. Kali ini gue mau membahas lagi tentang PHP, kalo beberapa waktu lalu gue membahas tentang arti PHP, sekarang gue mau jelasin tentang jenis-jenis PHP. Memang sangat dahsyat PHP ini, dalam waktu yang relatif singkat dia sudah bisa berkembang biak menjadi beberapa jenis yang berbeda satu sama lainnya. Apa aja sih jenis-jenis PHP itu, berikut gue jelasin beberapa jenis PHP yang berhasil gue tangkap dan pelajari di dunia maya; cekidot. 1. Friendzone Lo semua pasti sudah nggak asing lagi sama istilah yang satu ini. Friendzone atau zona teman adalah hubungan dua orang yang (harusnya) berbeda jenis kelamin yang sudah sangat dekat, tapi saat salah satu pihak menyatakan pengen maju ke jenjang yang lebih serius lagi ternyata satu pihak yang lain cuma menganggap hubungan mereka sebatas pertemanan...

Bengawan Sore

Langit kota Solo siang itu terlihat cerah, terlihat sekumpulan awan putih berarakan membentuk pola perdu ilalang semu. Angin bertiup lembut dengan syahdu, melagukan syair rindu dari hati yang tak kunjung bertemu. "kamu ada acara nggak Shin?", tanyaku kepada Shinta di ujung saluran telepon. "nggak ada mas, emang arep ngopo?", jawab Shinta agak malas. "jalan-jalan yuk, suntuk nih..." "kemana?", tanya Shinta agak bersemangat. "sak karepmu lah, bentar lagi tak jemput ya.." "oke.. tapi aku males mandi. hehehe..", sahut Shinta. "halah.. nggak usah mandi kowe udah cantiknya naudzubillah nduk.." "haiyaah.. gombalanmu ora mempan mas buatku, cih!", jawab Shinta sambil terbahak. Setengah jam kemudian aku sudah sampai di rumah Shinta di Sukoharjo. Jarak Wonogiri - Sukoharjo memang tak terlalu jauh, motor bebekku bisa sedikit menyombongkan diri bisa melahapnya dalam waktu 15 menit. "...