GALAU

Tik...tok ...tik.. .tok... tik...tok. ..

Bunyi langkah jarum jam dinding seakan sekeras bunyi langkah kuda pacuan, pukul 01.40.

"Huft, lagi -lagi insomnia melanda
malamku", kata vian dalam hatinya. Pelan-pelan dia merubah posisi tidurnya, diraihnya HP-nya yang sudah usang.

"ahh... facebook kok sepi amat ya malem
ini, twitter apalagi cuma jadi penonton
doank!" umpatnya dalam hati.

Setengah jam berlalu, Vian lalu coba mengingat-ingat apa saja yang dia lakukan hari ini. Tak ada yang spesial hari ini, hari libur juga sama saja dengan hari lainnya. Hanya satu hal yang mungkin akan selalu diingatnya dari hari ini, satu berita yang datang sesaat setelah Vian pulang dari lapangan bola; berita kematian temannya
yang lama tak berjumpa. Sungguh berita yang
sangat menusuk relung hatinya, hingga
bila dia ingat tentang hal itu dia selalu
bergetar hatinya. Mungkin karena hal itu dia terserang insomnia malam itu. Pikirannya tak henti-hentinya berputar, berfikir tentang arti kehidupan yang fana ini. Kembali ideologi-ideologi lama terbersit di benaknya, membuat malam ini semakin kalut bagi alam pikirannya.

Satu jam berlalu, Vian masih saja terdiam, menerawang menerobos langit-langit kamarnya, mencoba mencari jawaban atas kegalauan hatinya. Sampai pada suatu titik vian merasa ada "sesuatu" yang mendorongnya untuk berhenti berfikir.

"semua sudah ada yang menentukan, untuk apa aku memikirkan hari esok yang belum jelas. Hidup dan mati sudah ada kepastiannya, manusia tinggal menjalani", gumamnya.

Dua jam berlalu, vian mulai gelisah di ranjangnya. Sebuah suara dalam hatinya mendorongnya untuk bangun dari peraduannya. diambilnya air wudhu, kemudian dia tunaikan sholat 2 rakaat. Dalam sholatnya vian seakan melepas semua beban fikirannya, hingga tanpa sadar azan subuh membangunkannya di atas sajadahnya.

diponk

Komentar

Postingan Populer