Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Di Balik Sebuah Pintu

Suasana kamar nomor 203 itu nampak mencekam. Aku terduduk lemas mencoba mereka-reka apa saja yang telah terjadi beberapa saat yang lalu. Sebuah pistol masih tergenggam erat di tanganku. Nampak terkapar bersimbah darah di depanku, Beni calon suamiku. * * * Namaku Rani, seorang gadis biasa yang oleh beberapa orang temanku disebut-sebut memiliki hidup yang sempurna. Wajah cantik, keluarga yang mapan, dan satu yang paling membuat banyak orang merasa iri adalah Beni, calon suamiku itu memang menjadi rebutan banyak wanita. Seorang pengusaha muda, sukses, tampan, dan dia sangat mencintaiku; paling tidak itu yang aku tahu. Hari pernikahanku sudah dekat, segala persiapan sudah mendekati tahap akhir. Sebuah pesta pernikahan yang sesuai dengan mimpiku sedari dulu. Memang sih sebagian besar persiapan pernikahan kami aku yang mengaturnya. Bukannya Beni tidak mau membantu, tapi pekerjaannya seakan menenggelamkannya dalam lautan kesibukan. Aku maklum. * * * "BENI ITU BAJINGAN, TINGGALK...

Indonesia, Dewasalah

Gegap gempita pesta demokrasi di negeri ini hampir menemui titik puncak. Proses pemilihan presiden langsung oleh rakyat sudah terlaksana pagi ini. Tapi polemik bukan berarti terhenti disini, cerita-cerita lucu terkait hasil quick count yang simpang siur antara lembaga survey yang satu dengan yang lainnya justru menjadi suatu babak baru dari sebuah drama yang seakan tak berakhir. Semua kubu mendeklarasikan kemenangannya. Tak ada yang kalah, lucu. Ada sebuah celetukan dari obrolan warung kopi yang cukup menggelitik. "Bagi saja negaranya jadi dua" Terdengar lucu atau malah terdengar gila, tapi bukan berarti hal ini tidak mungkin terjadi. Kerajaan Mataram dulu juga terpecah menjadi dua akibat dari konflik perebutan kekuasaan. Raja keraton Surakarta sampai sekarang juga ada dua. Naudzubillahi min dzalik. Kini pertandingan seakan memasuki babak adu penalty, kedua kubu ibarat dua kesebelasan sepakbola yang menunggu siapa yang menang melalui hasil rekap KPU yang resmi. Bolehlah...

Terus Belajar dan Jangan Berhenti Berkarya

Hidup ini ibarat sebuah kebun buah yang tak pernah mengenal musim panen. Setiap hari selalu saja ada pelajaran yang bisa kita petik dalam hidup ini. Bertemu dengan orang-orang hebat yang baru selalu mengingatkanku bahwa aku belum jadi "apa-apa" dalam hidup ini. Sejenak lupakanlah negara dan teruslah berkarya. (ngendid @rasarab lagi bikin postingan di Hotel Atlet Century Senayan Jakarta)

Sepenggal Cerita Senja

...akulah senja yang setia di ujung peron kereta. menanti kedatanganmu kembali ke asal mula. ...akulah janji yang tak pernah mengenal kata lupa. walaupun di hatimu kini tak ada lagi kata setia. (diponk)

Bengawan Sore #9

Sore itu berjalan seperti biasa, secangkir kopi dan sebuah notebook menemaniku menghabiskan waktu selepas pekerjaan di kantor. Jalanan kota Amsterdam makin ramai oleh kaum pekerja yang hendak pulang. Terdiam aku memandangi hamparan bunga berwarna peach di pelataran kafe tempatku menyendiri. Kanal-kanal yang tak pernah sepi itu seakan selalu menarik bagi pandanganku. "ora kroso wis sepuluh taun aku neng kene, wis wayahe aku mulih" Sudah kumantapkan dalam hati, aku akan kembali ke Indonesia. Bukannya aku bosan dengan pekerjaanku sebagai kepala teknisi di sebuah perusahaan perkapalan di kota ini, tapi jika melihat kondisi ibu yang semakin tua aku tak tega untuk tak menemaninya lagi. Beberapa hari kemudian segera aku mengajukan permohonan resign dari perusahaan tempatku bekerja. Pekerjaan bisa dicari lagi, atau mungkin aku akan memulai bisnis kecil-kecilan sendiri nanti setibanya di tanah air, yang terpenting adalah aku ingin pulang. * * * Touchdown Soekarno - Hatta Air...

Bengawan Sore #7

"engkau seperti kekasihku yang dulu” “sungguh hadirmu menyejukkan risau jiwaku” “begitu lekatnya perasaanku ini padamu” “hingga anganku kusandarkan padamu” Hujan rintik-rintik menyambut kedatanganku di kota Paris. Lumayanlah liburan weekend dua hari ini aku habiskan di kota ini, bosan rasanya tiap akhir pekan aku hanya berdiam diri di apartemenku di Amsterdam. Sekitar pukul 14.00 aku sampai di stasiun Gare du Nord atau stasiun utara kota Paris. Rasanya tak sabar ingin segera menghirup udara kota Paris, tapi rasanya aneh juga soalnya ini pertama kalinya aku pergi sendirian ke kota ini, teman-temanku yang biasa pergi bersamaku seakan sibuk dengan rutinitasnya sendiri. “excuse me, are you Indonesian?” Tiba-tiba ada seorang gadis menyapaku, agak terkejut aku akan hal itu, maklum saja aku tak pernah punya kenalan di Paris. Dari sekilas yang kulihat dari gadis itu sepertinya dia juga orang Indonesia, rambutnya hitam agak ikal sepanjang bahu, tingginya sebahuku, matanya hitam da...

Tanpa Judul

Solo, awal tahun 2000. “kamu masih inget sama Parjo ndak? Itu lho.. lanangan yang tak tinju hidungnya gara-gara godain kamu di depan kantin, mosok kemaren dia nembak aku” “lha mbak Lastri gimana, mbak suka ndak sama Parjo?” “ngawur kamu Sri, ndak mungkinlah aku naksir lanangan koyo Parjo, amit-amit” Suasana jalanan sore itu terlihat lengang, nampak beberapa siswi SMA baru saja pulang dari bubaran sekolahan di daerah manahan. Aku dan Sri mengayuh sepeda kami beriringan menyusuri jalanan yang menghubungkan kota Solo dengan Colomadu. Sri tinggal di komplek AURI Colomadu, maklum bapaknya adalah seorang anggota TNI Angkatan Udara. Sedangkan aku tinggal di perkampungan tak jauh dari komplek itu. * * * Paris, Oktober 2014. Stasiun Gare de I’est Paris mulai ramai, arlojiku menunjukkan pukul 06.30 pagi. Cuaca pagi itu agak mendung. Sengaja aku mengambil tiket TGV yang paling pagi, aku tak mau sampai di Munich terlalu malam. TGV ini sungguh kereta yang menakjupkan, jarak Paris-Muni...

Bengawan Sore #5

Alun-alun Wonogiri malam itu cukup ramai, udara dingin ternyata tidak menyurutkan niat anak-anak muda yang ingin keluar rumah untuk menikmati malam minggu. Dari sekian banyak anak-anak muda yang bergerombol di alun-alun itu hanya nampak satu orang saja yang duduk sendirian; aku. Aku memang hanya ingin menikmati malam ini sendiri. Tak terasa liburanku sudah hampir menemui hari terakhir, lusa aku harus kembali lagi ke Amsterdam. “selamat malam dika”. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh sebuah sapaan. Cukup terkejut aku oleh sapaan itu, aku pikir tak ada lagi yang mengenalku di kota ini semenjak kepergianku ke Belanda sepuluh tahun lalu. Aku menoleh ke samping kiriku, nampak seseorang yang sudah kukenal, orang yang selama ini telah merebut apa yang seharusnya menjadi milikku. “Anggara, tumben kowe neng wonogiri. Angin apa yang membawamu hingga kesini?” Anggara tak menjawabku sama sekali, dia berjalan menghampiriku masih dengan raut muka yang sama. Raut muka yang nampak tak senang meliha...

Arisan Nikah

Suasana dusun Tegalrejo pagi itu mendadak gempar, Katno seorang pemuda tanggung berusia 25 tahun yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang parkir di Rumah Sakit Bersalin Harapan Ibu depan terminal itu dijemput paksa oleh aparat desa yang terdiri dari Mas Bambang selaku hansip desa, Pak Jono selaku Pak RT, dan Pak Bondan yang kali ini bertindak sebagai Pak RW. "Bentar-bentar pak.. salahku opo? kok aku diperlakukan layaknya koruptor saja, batinku tersakiti pak", teriak Katno sambil gondelan di tiang depan rumahnya. "udah kamu nurut saja, pokoknya kamu ikut kami ke kantor, eh ke rumah Pak Karman", jawab Mas Bambang sang hansip desa sambil mengayun-ayunkan pentungannya yang wujudnya mirip barangnya Bima. Aku dan Gentho yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa melongo. Dengan bekal titah perintah dari ibunya Katno akhirnya kami berdua turut serta menemani sobat kami Katno yang digelandang ke rumah Pak Karman. "kira-kira Katno salah opo ya Mul?", tanya ...

Bengawan Sore #3

Minggu pagi, matahari sudah sepenggalah tingginya. pelan-pelan kubuka mataku, kulihat jam di layar HPku. "wis jam 9", gumamku. Kalo saja hari ini aku tak ada janji ketemuan dengan teman-temanku di Solo, pasti aku lebih memilih untuk tidur lagi. Selesai mandi aku lalu berpamitan kepada ibuk. "Buk.. aku mau ke Solo, ada janji ketemuan sama temen lamaku dulu". "oalah dik.. dik, kowe iki kalo pulang malah ndak pernah ada di rumah. kapan kowe ngajak ibukmu ini dolan", jawab ibukku sambil meneruskan kegiatannya menjahit baju. "iya.. iya.. ibukku sayang, nanti tak beliin oleh-oleh", sahutku sambil nggeloyor pergi. Kuambil kunci mobil yang tergantung di samping buffet TV lalu bergegas ke garasi. "ati-ati di jalan le..", teriak ibuk dari dalam rumah. * * * Hari sudah sore, arloji di tanganku menunjukkan pukul 16.00. Beberapa botol bir dan beberapa bungkus makanan nampak berserakan di ruang tamu rumah Zamil, temanku. Aku, Zamil, Adit...

Bengawan Sore

Langit kota Solo siang itu terlihat cerah, terlihat sekumpulan awan putih berarakan membentuk pola perdu ilalang semu. Angin bertiup lembut dengan syahdu, melagukan syair rindu dari hati yang tak kunjung bertemu. "kamu ada acara nggak Shin?", tanyaku kepada Shinta di ujung saluran telepon. "nggak ada mas, emang arep ngopo?", jawab Shinta agak malas. "jalan-jalan yuk, suntuk nih..." "kemana?", tanya Shinta agak bersemangat. "sak karepmu lah, bentar lagi tak jemput ya.." "oke.. tapi aku males mandi. hehehe..", sahut Shinta. "halah.. nggak usah mandi kowe udah cantiknya naudzubillah nduk.." "haiyaah.. gombalanmu ora mempan mas buatku, cih!", jawab Shinta sambil terbahak. Setengah jam kemudian aku sudah sampai di rumah Shinta di Sukoharjo. Jarak Wonogiri - Sukoharjo memang tak terlalu jauh, motor bebekku bisa sedikit menyombongkan diri bisa melahapnya dalam waktu 15 menit. "...

BULLY-ABLE PERSON, NGGAK ADA LO NGGAK RAME

Siapa di antara kalian yang punya genk? atau mungkin teman-teman nongkrong gitu? sudah pasti semua orang punya teman sepenongkrongan (halah). Sudah menjadi kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Kita nggak bisa hidup sendirian, itulah sebabnya kita butuh orang lain yang bernama teman. Dalam sebuah geng, sudah tentu ada yang dituakan (biasanya yang rambutnya udah ubanan terus dipanggil simbah), dan juga pasti ada seseorang yang kebagian peran sebagai bahan bulan-bulanan atau bully-able person. Ada banyak sekali nama-nama panggilan untuk si bully-able person ini. Berikut ini gue kasih beberapa nama yang menurut gue paling laris di pasar global, cekidot! 1. SI BLACK Nama ini adalah nama yang paling ngetrend di dunia nongkrong-menongkrong. Yang dipanggil kayak gini biasanya orangnya berkulit hitam (yaiyalah), jelek, dan biasanya sih masih jomblo. Bukan bermaksud rasis sih, tapi emang kayak gitu kenyataannya. hehehe... 2. SI GENDUT Nama ini adalah nama yang masuk jajaran 7 na...

Kebo Nyusu Gudel

Suasana pagi itu seperti hari-hari sebelumnya, kegiatan belajar mengajar diawali dengan doa. Doa khusyuk dipanjatkan oleh sekian murid yang masih polos, berharap mendapatkan ilmu yang banyak (jane yo mung clingak-clinguk). Hormat kepada Sang Merah Putih menjadi kewajiban. Meskipun petinggi-petinggi kita malah ngidak-idak dengan attitudenya. Ilmu Pengetahuan Sosial menjadi pembuka pelajaran hari ini. PR pun dikeluarkan para murid yang masih ingusan itu. Kemudian kami pun membahas soal satu persatu, dalam salah satu soal tercetak pertanyaan sebagai berikut; "Apa yang harus dilakukan agar tanah tidak longsor?" Seharusnya jawaban dari pertanyaan itu adalah terasering, tapi pagi itu saya dibuat heran dengan jawaban dari salah satu anak. Dia menjawab dengan kepolosannya, "Kalo dipondasi boleh tidak pak?" "HAHAHAHA...." Saya pun tertawa, kemudian saya bertanya lagi "Kenapa dipondasi?" Dia menjawab, "Karena bapak saya kuli bangunan pak...

TRAGEDI KIMIA

Siang itu sangat cerah, beberapa anak STM dengan baju seragam pramuka lengkap ala Laskar Pelangi terlihat bermain sepakbola di lapangan basket. Tiba-tiba dari depan pintu kelas ruang 15 seorang anak yang saya lupa siapa namanya berteriak; "woy.. gurune teko!". Mendengar teriakan itu anak-anak yang bermain bola tadi lantas langsung berlari sipat kuping, nunjang palang, menerjang semua halangan untuk kembali ke kelas dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. *di dalam kelas* Guru kimia (alm. sopo jenenge lali aku) sudah ada di dalam kelas, beberapa anak yang tadi bermain bola juga sudah duduk di bangkunya masing-masing dengan khidmat dan bersahaja. Siang itu sangat panas, semakin bertambah panas karena kami habis bermain sepakbola. Kami mendengarkan pelajaran sambil kipas-kipas memakai buku tulis. Tiba saatnya pak guru memberi pertanyaan bergilir kepada semua murid. Saat giliran pertanyaan tiba kepada seorang anak yg sedang kipas-kipas entah kenapa soal yang diberikan begi...

S E L F I E

Dunia semakin berkembang, semua aspek kehidupan pun begitu cepat berubah. Tren-tren baru muncul di segala bidang. Dulu ada friendster sekarang ada facebook, dulu ada blog sekarang ada microbloging alias twitter. Bukan cuma sosial media saja yang berevolusi, dunia fotografi pun memunculkan banyak tren baru; salah satunya adalah selfie. "apa itu selfie?" Sebenarnya istilah ini bukanlah istilah baku dalam tatanan bahasa indonesia, istilah ini hanyalah istilah yang lazim digunakan di sosial media, tersebar secara getok tular antar teman, dan akhirnya diakui secara luas. Selfie itu adalah seni mengabadikan foto wajah sendiri. Seni? iya seni, karena fotografi itu adalah sebuah seni; walaupun banyak yang bilang selfie itu alay dan norak. Berdasarkan pengamatan gue, selfie itu bisa dibagi menjadi beberapa jenis atau aliran. Dalam postingan kali ini gue ingin menjelaskan beberapa jenis selfie yang paling sering diterapkan dalam kehidupan sosial media di bumi pertiwi Indonesia in...